"Untuk Kesatuan dan Kemenangan Ummat Islam"

Hala Moheesin (Foto: MEMO)
Gaza  - Seorang mahasiswi master Palestina dari Jalur Gaza  yang diblokade telah menemukan pestisida baru untuk memerangi ngengat tuta absoluta yang biasa ada pada tumbuhan tomat, menyebabkan petani Palestina di sana mendapat kerugian besar.

Cacing ini, muncul di Jalur Gaza lima tahun yang lalu,  merusak tanaman tomat pada musim tertentu, tanaman benar-benar  mengalami kerugian karena hama ini. Akibatnya, kekurangan tomat di  daerah yang diblokade sejak dulu ini menyebabkan kenaikan harga tinggi.

Di Gaza, satu kilo tomat kini dijual seharga 1.5 dolar AS per kilo, lapor media Aktifis Occupied Palestine yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency).

Hala Moheesin, seorang mahasiswa perempuan sarjana dua di Universitas Islam Gaza, menghabiskan berjam-jam melakukan eksperimen meskipun kekurangan alat laboratorium dan bahan kimia akibat blokade berkelanjutan, penutupan perbatasan, dan penghancuran terowongan.

Moheesin adalah mahasiswa di departemen kimia  di UIG, tempat ini pernah ditargetkan oleh pesawat tempur Israel pada 2012.  Sejak insiden itu, tempat ini benar-benar hancur  dengan semua peralatan dan bahan kimia rusak.

Wanita muda ini menemukan jamur Bassinana Beauveria. Di mana setelah jamur di tempelkan, maka akan menyebar di semua cabang dan daun tanaman tomat kemudian melawan  hama tuta absoluta itu.

Menurut Moheesin, pestisida yang ditemukannya  mampu secara 100 persen efektif melawan tuta absoluta dan pada saat yang sama tidak memiliki efek samping  terhadap manusia atau lingkungan.

Blokade yang dilakukan Israel atas Jalur Gaza serta penghancuran terowongan adalah kendala terbesar yang dihadapi Moheesin selama penelitiannya. Dia harus memesan bahan kimia dari luar dan membutuhkan waktu lama untuk tiba di Gaza.

Kementerian pertanian Palestina di Gaza mengatakan akan melakukan penelitian lebih lanjut pada pestisida baru yang ditemukan Mohessin untuk diberikan lisensi sah.
Sumber : mirajnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top