Akademi militer anak Gaza. ©vosizneias.com |
Menteri Pendidikan, Hamas Muetassem al-Minaui, mengatakan mata pelajaran untuk memperkuat hak-hak warga Palestina, memperbarui program-program, dan menambahkan pelajaran hak asasi manusia akan diperkenalkan pada tiga tingkatan di sekolah menengah atas (SMA), seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (6/11).
"Pelajaran ini dimaksudkan untuk menanamkan keimanan dalam peranannya untuk melakukan perlawanan dan untuk memenangkan hak-hak mereka serta untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persiapan yang efektif dalam menghadapi musuh," kata Minaui.
Pada materi pelajaran baru itu dijelaskan mengenai serangan militer dari Israel pada musim dingin 2008-2009 dan November 2012 ke Jalur Gaza, dan memperlihatkan foto-foto dari warga Palestina yang tewas serta bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
"Semua wilayah Palestina mulai dari laut (Mediterania) sampai ke sungai (Yordania) adalah milik kita, milik kita kaum muslim," ujar materi itu, yang sesuai dengan keyakinan dari kelompok Hamas yang menolak untuk mengakui Israel.
"Pelajaran itu nantinya hanya akan diajarkan di sekolah-sekolah dari kementerian pendidikan Palestina dan bukan di sekolah dari Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa Bagi Pengungsi Palestina (UNRWA), di mana hampir setengah dari 463 ribu murid belajar di Jalur Gaza," kata Direktur Operasi UNRWA, Robert Turner, kepada wartawan.
Pada awal tahun ini, Hamas meluncurkan sebuah program percobaan dasar pelatihan militer bagi sekitar 10.000 siswa sekolah menengah atas.
Sumber : merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar