Pemukiman warga Israel di Yerusalem Timur (Foto: AP) |
Komentar Kerry diucapkan saat bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem. “Izinkan saya mempertegas mengenai posisi AS yang sekarang ada dalam pertimbangan bahwa pemukiman (Israel di Palestina) itu ilegal,” ucap Kerry, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (7/11/2013).
“Saya ingin membuat segalanya menjadi sangat jelas. Tidak pernah ada waktu bagi Palestina untuk setuju (dengan pembangunan pemukiman),” ditambahkan Kerry.
Tidak hanya itu, dijelaskan Kerry sama sekali tidak ada dalam pemikiran Palestina menerima pembangunan pemukiman Israel sebagai imbalan dari jalan proses perdamaian.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Abbas, Kerry melakukan kunjungan kepada Perdana Menteri (PM) Isreal Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Shimon Peres.
Dalam pertemuan dengan dua tokoh top Israel, Kerry menandakan pembicaraan damai Israel-Palestina akan berlangsung dengan lebih berat dikarenakan kedua pihak harus membuat keputusan sulit dan berkompromi satu sama lain.
PM Netanyahu setelah pertemuan dengan Kerry turut membuat pernyataan yang dapat merusak usaha dialog kedua belah pihak terganggu.
“Saya mengkhawtirkan tentang proses (damai) karena Palestina terus melancarkan hasutan, terus menciptakan krisis palsu, terus menghindar, kabur dari keputusan bersejarah yang dibutuhkan untuk menciptakan perdamaian sesungguhnya,” ujarnya.
Pemukiman yang dipermasalahkan Palestina, dibangun Israel di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dimana wilayah tersebut diingginkan Palestina menjadi bagian negaranya di masa mendatang.
Israel mencaplok wilayah tersebut di tahun 1967 setelah perang Timur Tengah terjadi, tetapi sampai saat ini dunia internasional belum mengakui kedua wilayah tersebut milik Israel.
Sumber : international.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar