“Masjid ini adalah simbol kemenangan dari tindak intoleransi yang terjadi,” ujar Bratusek, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Senin (16/9/2013).
Bratusek menambahkan, budaya Eropa tidak akan kaya tanpa ada unsur muslim di dalamnya. Sekira 10 ribu orang datang saat upacara peletakan batu pertama. Termasuk di antaranya Wali Kota Ljubljana Zoran Jankovic dan beberapa perwakilan dari Qatar yang ikut membantu pendanaan masjid pertama di Slovenia.
“Kami (umat Islam Slovenia) berbahagia memulai proyek sipil (pembangunan masjid) di Ljubljana. Dengan demikian, Ljubljana akan dikenal dunia dengan sifatnya yang pluralistik,” ucap tokoh muslim Slovenia Nedzad Grabus.
Pembangunan akan dimulai November 2013 dan akan selesai pada akhir musim gugur 2016. Dana proyek masjid Slovenia diperkirakan sekira Rp190 miliar dan 70 persen dana tersebut merupakan sumbangan dari Qatar.
Rakyat Slovenia pun menyambut gembira pembangunan masjid ini. Muslim Slovenia sudah menginginkan adanya tempat peribadatan sejak 2004 tetapi izin pembangunan belum bisa keluar. Sampai akhirnya pada 2004, sekira 12 ribu muslim Slovenia menandatangani petisi kebebasan beragama yang berujung dikabulkan perizinan pembangunan masjid walau sempat mengalami beberapa rintangan.
sumber : dakwatuna.com
0 komentar:
Posting Komentar