Serangan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi yang didukung oleh pasukan militer Israel telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, seperti dilansir alresalah.ps. yang dikutip MINA (Mi'raj News Agency).
Puluhan ribu warga Palestina menggelar aksi turun ke jalan di Jalur Gaza setelah shalat Jumat (13/9) dalam solidaritas terhadap Al-Quds dan penduduknya.
Demonstrasi yang dimotori Gerakan Jihad Islam itu mendorong para demonstran mengecam tindakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan di bawah pengawasan ketat pasukan penjajah Israel di kota Al-Quds.
Gerakan Jihad Islam yang menolak untuk mengakui entitas penjajah Israel meminta pemimpin Otoritas Palestina untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai negosiasi sia-sia dengan musuh.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan melawan Yahudisasi Al-Quds dan penodaan tempat ibadah Islam oleh pemukim ekstrimis Yahudi.
Mereka juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mengulurkan tangan membantu rakyat Palestina. Kota Al-Quds yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha memiliki tempat yang sangat istimewa dalam pikiran dan hati umat Islam di seluruh dunia karena pentingnya nilai keagamaan dalam Islam.
Pasukan penjajah Israel menduduki Al-Quds pada Juni 1967 dan saat ini telah menguasai lebih dari delapan puluh persen dari lahannya.
Hanya sekitar tiga ratus ribu warga Palestina saat ini yang tinggal di kota suci itu karena penyitaan ilegal tanah mereka dan pemindahan paksa mereka ke Te-Aviv dalam empat dekade terakhir.
Para demonstran bersumpah untuk mengorbankan nyawa mereka demi membebaskan kota yang dianggap rakyat Palestina sebagai ibukota negara merdeka masa depan mereka.
Setelah 46 tahun penjajahan Israel di kota Al-Quds, wilayah tersebut tetap menjadi inti masalah dalam perjuangan untuk pembebasan dan kemerdekaan Palestina.
Sumber : mirajnews.com
0 komentar:
Posting Komentar