"Untuk Kesatuan dan Kemenangan Ummat Islam"

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat".    (QS> Al Hujurat : 10) 

Palestina akan Buka Kedubes di Vatikan      (okezone.com)
(Mediaislamia.com) --- Pemerintah Palestina dilaporkan siap untuk membuka kantor kedutaan mereka di Vatikan dalam dua bulan ke depan. Laporan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina, Riyad Maliki, ketika mengunjungi Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Rusia.

“Kami memang telah menandatangani beberapa perjanjian dengan Vatikan, yang mendefinisikan hubungan antara gereja Katolik yang diwakili di banyak negara, dengan Pemerintah Palestina,” ujar Menlu Riyad Maliki ketika melakukan konferensi pers di Moskow, seperti dilansir Sputnik, Jumat (3/7/2015).

“Dengan demikian, bukan tidak mungkin bahwa dalam dua bulan ke depan kami akan membuka kantor kedutaan kami di Vatikan,” lanjutnya.

Menlu Maliki menambahkan, saat ini Palestina telah memiliki 77 perwakilan diplomatic dan kekonsuleran yang tersebar di luar negeri. Kantor kedutaan pertama di wilayah Eropa yang dimiliki Pemerintah Palestina diketahui berlokasi di Swedia.

Vatikan   (infokeren.net)
Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Palestina memang sedang menggalang dukungan dari pihak internasional perihal perjuangannya untuk mencapai kemerdekaan. Salah satu yang sudah menyatakan Palestina sebagai negara yang merdeka adalah Vatikan.

Vatikan bahkan telah membuat perjanjian kerjasama untuk pertama kalinya dengan negara pimpinan Presiden Mahmoud Abbas itu. Keputusan Vatikan itu dikabarkan membuat Israel semakin geram.

Vatikan di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus secara resmi telah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka. Pengakuan itu juga membuat Israel sangat marah. Sebab, pengakuan itu dianggap langkah sepihak dari upaya perundingan damai Israel dan Palestina yang sepenuhnya belum tercapai.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top