"Untuk Kesatuan dan Kemenangan Ummat Islam"

Al-Quds (Yerusalem), 20 Dzulqa’idah 1434/26 September 1434 – Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam melaporkan, polisi Israel pada Selasa malam (24/9) mencegah warga Palestina berusia di bawah 45 tahun memasuki Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds (Yerusalem).

Yayasan Al-Aqsha mengatakan dalam sebuah pernyataan resminya bahwa kebijakan itu berada di bawah kampanye Israel untuk meningkatkan pembatasan terhadap jamaah Muslim untuk memasuki kiblat pertama umat Islam baru-baru ini.

Hal itu menunjukkan bahwa polisi Israel yang memberlakukan tindakan keamanan dengan memperketat pergerakan warga Palestina di Masjid Al-Aqsha sejak pekan lalu. Mereka menyita kartu identitas warga Palestina yang dicegah masuk.

Tindakan polisi Israel itu menyebabkan para pemuda Palestina tidak bisa melakukan ibadah shalat malam di Masjid Al-Aqsha.

Saksi mata mengatakan bahwa puluhan jamaah muslim melakukan shalat malam di luar gerbang Masjid Al-Aqsha.

Pada saat yang sama, bentrokan pecah antara pemuda Al-Quds dan pasukan penjajah Israel di Al-Wad Street dan gerbang Al-Majlis, kota Al-Quds.

Seorang saksi mata juga Direktur Klub Tahanan di Al-Quds, Naser QoS mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel masuk ke beberapa rumah di Al-Wad Street dan gerbang Al-Majlis serta memukuli para wanita dan anak-anak menggunakan tongkat mereka.

Mereka juga menembakkan secara brutal peluru karet dan bom suara di gang-gang dan lingkungan kota Al-Quds, lapor Wadi Hilweh Information Center.

Dia menunjukkan bahwa tentara menyerbu sebuah restoran di Al-Wad Street dan menyerang para pekerja bersama dengan merusak sebagian isinya.

Sebelumnya, pada Selasa siangnya, sekitar lebih dari 40 warga Palestina terluka setelah pasukan Israel menembakkan tabung gas air mata dan granat kejut pada aksi protes terhadap tur yang direncanakan oleh para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi di Al-Quds.

Otoritas penjajah Israel di Al-Quds mengumumkan tur di kota Al-Quds pada 24 September 2013 sebagai bagian dari perayaan hari raya Yahudi ‘Sukkot’.

Saksi mata mengatakan, bentrokan meletus setelah pasukan polisi Israel menutup daerah Bab al-Amoud untuk mencegah warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsha.

Sumber-sumber medis mengatakan bahwa 40 orang terluka dengan luka bakar dan luka memar setelah terkena pecahan peluru langsung dari bom suara dan peluru karet.

Seorang pemuda langsung dipukul di kepalanya dengan bom suara dan kehilangan kesadaran. Warga lainnya terluka oleh pecahan peluru besi pada tulang belakangnya. Sebagian besar luka-luka di kepala, dada, dan punggung.

Sumber medis setempat mencatat bahwa pasukan penjajah Israel menggunakan peluru karet jenis baru yang meninggalkan luka bakar yang parah di daerah di mana peluru bersarang.

Pusat Informasi Wadi Hilweh melaporkan, pasukan penjajah Israel juga menangkap 15 Jerusalemites (warga pribumi Al-Quds) dari Nablus Street dan gerbang Damaskus, Kota Al-Quds. Wadi Hilweh mencatat, Musta'ribeen (unit penyamar Israel) ditempatkan di antara peserta aksi protes sejak acara dimulai dan melakukan beberapa penangkapan dan memukuli para peserta .

Pengacara Klub Tahanan, Jad Qadamani mengatakan bahwa polisi Israel menangkap Ahmad Khanfar (14), Omar Al-Sheikh Ahmad (15), Omar Abu Sirrieh (14), Sameh Ibrahim E'weisat (24), Jihad Sa'eedeh, Mus'ab Mujahed, Ma'moon Al - Natsheh , Mohammad Mamlook, Muntaser Ayoubi, Sa'ed Sinokrot, Fadi Mamlook, Amir Abu Sara, dan Musa Assaile.

Qadamani menunjukkan bahwa para pemuda Palestina tersebut dipukuli selama proses penangkapan yang menyebabkan beberapa luka dan memar di antara mereka .

Targetkan Staf Medis dan Awak Media
Pasukan penjajah Israel juga menargetkan staf medis yang dikerahkan di jalan-jalan kota Al-Quds untuk memberikan pertolongan pertama yang diperlukan bagi warga Palestina yang terluka.

Pasukan juga menargetkan awak media dan bekerja keras untuk menghalangi pekerjaan para wartawan dan mencegah mereka untuk mendokumentasikan kejadian tersebut menggunakan kamera mereka karena mereka didorong dan dipaksa untuk terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Fotografer Palestina, Suleiman Khader terluka pada dadanya selama bentrokan akibat terkena pecahan peluru dari sebuah bom suara. Pasukan penjajah juga menyerang fotografer dari Pusat Informasi Wadi Hilweh dan memecahkan kamera serta peralatan mereka saat mereka meliput penangkapan beberapa pemuda Al-Quds oleh unit Musta'ribeen di Nablus Street.

Para wartawan yang menjadi korban adalah Majd Gheith, Mahmoud Qaraeen, dan Ahmad Siam yang terkena peluru karet di kakinya yang ditembakkan ke arahnya dari jarak yang sangat dekat,. Wartawan dan fotografer Ahmad Jalajel juga terluka dalam bentrokan itu . Kamera fotografer lainnya juga dirusak oleh pasukan penjajah Israel.

Pasukan penjajah Israel sengaja menyemprotkan air berwarna pada warga dan orang yang melewati Gerbang Damaskus dan Sultan Suleiman Street, yang menyebabkan cedera beberapa warga dengan luka memar setelah terjatuh karena kekuatan air yang ditembakkan.

Sumber : mirajnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top