Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug. Hadir dalam acara pembukaan antara lain Wakil Menteri Agama Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar dan sejumlah duta besar negara-negara sahabat.
Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an MTQ Internasional dimulai pagi di Masjid Istiqlal yang diikuti 40 peserta diantaranya dari 21 negara, Brunei Darsussalam, Malaysia, Thailand, Singapura, Iran, Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Kuwait, Sudan, Mesir, Maroko, Aljazair, Pakistan, India, Jerman, Prancis, Belanda, Timor Leste dan juga Indonesia.
Dalam kata sambutannya, Wakil Presiden, Boediono berharap penyelenggaraan MTQ Internasional di Indonesia, selain akan memotivasi lahirnya kader qari-qariah dan hafidz-hafidzhah bertaraf internasional, juga dapat memperkuat hubungan dan jalinan sesama muslim antar bangsa, kata Boediono.
Sementara itu, MTQ memiliki makna khusus bagi Indonesia yang mayoritas penduduk beragama Islam dan sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. tandas Boediono, menurut laporan situs resmi MUI yang diberitakan MINA (Mi'raj News Agency).
MTQ Internasional ini diharapkan dapat menjadi wahana silaturrahim anak bangsa agar dapat terjalin persatuan dan kesatuan, kerukunan, serta memperkuat jalinan persahabatan dan kerja sama kaum Muslim antar bangsa.
Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa berbagi pengalaman, bahwa perbedaan pemahaman tidak harus dihadapi dengan sikap radikal. Kita wajib bersifat santun, tidak memaksakan kehendak, karena perbedaan adalah sunnatullah.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Muslim berlaku di segala zaman dan tidak akan pernah berubah. Namun penafsiran Al-Qur’an akan berkembang sesuai dengan zamannya.
“Tinggal bagaimana kita mampu membumikan nilai-nilai Al-Qur’an pada masyarakat modern, mengaktualisasikan sisi kekinian dan menyerap sebanyak-banyaknya untuk kesejahteraan umat manusia,” ujar Boediono.
Selanjutnya, dalam acara yang berlangsung di AULA HM Rasyidi Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta tersebut, Menteri Agama Dr. H. Suryadharma Ali, mengatakan bahwa penyelenggaraan MTQ Internasional ini akan menjadi agenda berkelanjutan setelah sukses dilaksanakan pada tahun 2003.
“Sebagai negara yang aktif dalam penyelenggaraan MTQ, Indonesia tidak hanya akan tampil sebagai peserta tapi juga sebagai penyelenggara MTQ Internasional,” ujarnya.
MTQ Internasional kedua yang akan berlangsung hingga 16 September 2013 kali ini hanya menyertakan qari’ dan hafidzh laki-laki dengan cabang tilawah dan tahfidhul Qur’an.
MTQ Internasional kedua mengambil tema “Jembatan Ukhuwah Dan Kerjasama Dunia Islam Untuk Persahabatan, Perdamaian Dan Kerja Sama Antar Bangsa.
”Di sela-sela penyelenggaraan MTQ Internasional juga dilaksanakan pameran buku dan kaligrafi oleh Ikatan Persaudaraan Qari’-Qariah Dan Hafidz-Hafidzah (IPQAH) serta seminar internasional Al-Qur’an bekerjasama dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Ketua Umum DPP IPQAH Prof. Dr. H. Said Agil Husein Almunawwar mengatakan, pertisipasi IPQAH dalam ikut meramaikan ajang MTQ Internasional ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai kegiatan dalam rangka syiar Islam yang menjadi tanggung jawab para qari’ dan hafidz.
Sumber : mirajnews.com
0 komentar:
Posting Komentar