"Untuk Kesatuan dan Kemenangan Ummat Islam"


Dubai (ANTARA News) - Bahrain hari Rabu menyatakan telah menemukan sebuah pesawat mata-mata Iran di wilayah utara negara kerajaan itu dekat Arab Saudi dan menyerukan kerja sama antara badan-badan keamanan regional untuk menghadapi "ancaman" dari Teheran.
ilustrasi drone

Pesawat tanpa awak itu "ditemukan di laut di Bahrain utara, di kawasan antara Bahrain dan Arab Saudi, dua pekan lalu", kata juru bicara pemerintah Samira Rajab kepada AFP.

"Terbukti bahwa ini adalah pesawat mata-mata yang digunakan oleh Iran dan mungkin terkait dengan sel-sel spionase Iran yang ditemukan di Arab Saudi dan Bahrain," kata Rajab.

Tidak jelas apakah pesawat tersebut jatuh atau diturunkan di daerah itu.

Iran menyatakan sedang mengembangkan pesawat-pesawat tak berawak untuk melakukan pengintaian dan melancarkan serangan.

Selasa, Arab Saudi, negara saingan Iran di kawasan Teluk, mengatakan, pihak berwenang menangkap 10 tersangka lagi atas tuduhan terlibat dalam jaringan mata-mata Iran yang dibongkar dua bulan lalu. Teheran membantah terkait dengan sel itu.

Bulan lalu, sebuah pengadilan banding Bahrain mengukuhkan hukuman penjara 10 tahun yang dijatuhkan pada salah satu warganya yang dituduh melakukan kegiatan mata-mata untuk pasukan elit Garda Revolusi Iran.

Sementara itu, Rabu, Menteri Dalam Negeri Bahrain Sheikh Rashid Al-Khalifa mendesak "kerja sama lebih lanjut dan kolaborasi antara badan-badan keamanan di kawasan dan dengan negara sahabat untuk menghadapi ancaman" dari Iran.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita BNA, ia juga mengecam "campur tangan Iran dalam permasalahan negara-negara di kawasan".

Negara-negara kerajaan di kawasan Teluk yang berpenduduk muslim Sunni telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Iran, negara berpenduduk Syiah.

Hubungan itu semakin memburuk pada awal 2011 setelah intervensi militer yang dipimpin Arab Saudi menumpas protes pro-demokrasi yang dipelopori Syiah di Bahrain, yang juga diperintah dinasti Sunni.

 
Top