Seperti dilansir Arab News, Selasa (1/10), kunci yang baru diserahkan kepada sadin atau penjaga kunci senior Shiekh Abdulqader Al-Shaibi. Pernyataan tersebut sekaligus mengklarifikasi kontroversi kunci telah berubah atas permintaan sadin sebelumnya Sheikh Abdul Aziz Al-Sheibi.
Namun, sadin yang baru mengatakan ia harus diberitahu semua urusan terkait Ka'bah. Biasanya, semua urusan Ka'bah, seperti mencuci, mengubah Kiswaa, kunci atau urusan lainnya diberitahukan Istana Kerajaan kepada sadin.
Sheikh Al-Abdulqader Sheibi mengatakan Kepala Presidensi Umum Dua Masjid Suci Abdul Rahman Al Sudais memeriksa kunci baru ketika sadin sedang pergi. "Ini meminggirkan peran sadin dan pelanggaran hak sah," kata sadin senior.
Juru Bicara Kepresidenan Jenderal Dua Masjid Suci Ahmad bin Muhammad Al-Mansouri mengatakan, pemeriksaan kunci Ka'bah diatur dalam dekrit kerajaan 2009. Pemeriksaan kunci dilakukan oleh Badan Sains dan Teknologi King Abdulaziz (KACST).
Lembaga ilmu pengetahuan itu melakukan studi teknis dan meneliti spesifikasi yang tepat kunci pintu Ka'bah atas permintaan sadin senior. Kunci yang berkarat tidak bisa bekerja dengan baik.
Kunci Ka'bah yang baru terbuat dari emas 18 karat. Mansouri mengatakan kunci baru akan dikirim ke sadin atas permintaan dari Istana Kerajaan sesuai ketentuan hukum atas urusan Dua Masjid Suci.
Sumber : republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar