"Untuk Kesatuan dan Kemenangan Ummat Islam"

Allah Subhanahu WaaTa'ala Berfirman :
وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik".   (QS. Al Baqarah : 195) 

M. Husein dan Istri saat di wawancai       (panjimas.com)
(Mediaislamia.com) --- Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza membutuhkan biaya untuk kelangsungan operasional. Mer-C dan Rumah Sakit Indonesia menyatakan akan melakukan kampanye biaya operasional bagi kelangsungan rumah sakit tersebut. 

“Awalnya, kami hanya berkomitmen mendirikan bangunan dan menyediakan alat-alat medis. Tapi, setelah melihat krisis yang terjadi di Gaza, kami tidak bisa lepas tangan begitu saja,” kata Humas Rumah Sakit Indonesia, Muhammad Husein kepada Republika, Kamis (2/7). 

Bersama empat anggota delegasi lainnya, Husein mengadakan kunjungan ke Harian Republika, Kamis (2/7) sore. Kedatangan rombongan disambut baik oleh Pemimpin Redaksi Harian Republika, Nasihin Masha, serta beberapa jajaran pimpinan. 

Dalam kesempatan tersebut, Husein mengisahkan krisis yang dialami Muslim Gaza dalam berbagai sektor. Kini, ratusan terowongan bawah tanah, satu-satunya sarana untuk memasok logistik ke Jalur Gaza, telah dihancurkan oleh tentara Israel. 

RSI di Gaza butuh dana oprasional        (liputanislam.com)
Sejumlah sekolah yang didirikan oleh UNRWA, badan PBB untuk menangani pengungsi Palestina, terpaksa ditutup akibat ketiadaan dana. Menurutnya, ini yang terburuk sejak tahun 1949. Hal ini diperparah oleh krisis listrik dan ketidakstabilan kondisi politik di Gaza. 

“Warga Gaza juga menderita keterbatasan perawatan medis dan obat-obatan. RS Asy Syifa’, yang terbesar dan terlengkap di Gaza, awal tahun ini mengalami ketiadaan dana dan pasokan makanan. Karena itu, kami mengupayakan agar RS Indonesia ini dapat segera beroperasi,” kata Husein. 

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza telah dimulai sejak awal 2009, silam. Meski pembangunan fisik dan penyediaan fasilitas medis telah rampung pada 2014 lalu, rumah sakit ini belum dapat beroperasi karena ketiadaan biaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top