Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya : "..... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu [bagi] orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari [kewajiban haji], maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam". (QS. Ali Imran [3] : 97).
وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
Artinya : "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. Supaya mereka menyaksikan berbagai manfa’at bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi faqir." (QS Al-Hajj [22] : 27-28).Di dalam hadits disebutkan :
اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةَ
Artinya : “Haji mabrur itu tidak lain balasan baginya kecuali surga.” (HR Bukhari dan Muslim).Kesatuan Umat Islam
Syariat haji di samping sebagai ibadah individu, di dalamnya kental dengan nilai-nilai sosial, kebersamaan dan kesatuan umat. Ritual-ritual sarat makna yang dilakukan sebagai kesempurnaan ibadah haji, seperti memakai kain ihram, mengucapkan talbiyah, melakukan thawaf mengitari Ka’bah, Sa’i dari Shafa ke Marwah, wuquf di Arafah, dan lempar jumrah, sarat dengan makna keberjamaahan.
Berpakaian Ihram yang sama putih tak berjahit, menandakan bahwa sesunguhnya tidak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, pejabat dan rakyat. Semua memiliki derajat sama di hadapan Allah, kecuali takwanya.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : "..... Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (QS Al-Hujurat [49] : 13).Lempar jumrah, pertanda penumpasan terhadap segala bentuk kezaliman, penjajahan, dan penindasan antar sesama. Musuh-musuh Islam tidak dapat dikalahkan hanya dengan satu atau dua orang berpecah-belah. Tetapi hanya dapat ditaklukkan dengan cara hidup berjamaah, bersatu dalam kepemimpinan yang mengikuti jejak kenabian.
Wihdatul ummah (kesatuan umat) inilah hikmah terbesar dalam seluruh rangkaian ibadah haji, di mana jamaah dari seluruh dunia larut dalam satu kesatuan pakaian serba putih. Para hujjaj pun thawaf mengelilingi Ka’bah yang satu, menyembah Tuhan yang satu, mengikuti manasik dari nabi yang satu, membaca talbiyah dan berdzikir dalam bahasa yang satu.
Lewat perhelatan akbar haji Allah mengingatkan bahwa sesungguhnya umat Islam di seluruh dunia adalah umat yang satu. Sebagaimana Firman Allah,
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
Artinya : “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku”. (QS. Al-Anbiya [21] : 92)Kewajiban kaum muslimin hidup berjama'ah merupakan syari'at Allah. Karena itu, mengamalkannya sama dengan menegakkan syari'at Allah di permukaan bumi ini.
Sesuai dengan firman Allah di dalam ayat-Nya :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
Artinya : "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali [agama] Allah seraya berjama'ah dan janganlah kamu bercerai berai....." (QS. Ali Imran [3] : 103).
تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْا
Artinya : “Tetaplah engkau pada Jama'ah Muslimin dan Imaam mereka.” (Hadits Shohih Riwayat Bukhari dan Muslim).Semoga dengan perjalanan ibadah haji dapat membangkitkan kesadaran sosial akan pentingnya kesatuan dan persatuan sesama umat Islam. Serta momentum utama menjauhkan diri dari pertikaian, perpecahan, dan pertumpahan darah sesama muslim. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
Oleh : Ali Farkhan Tsani
Redaktur Mi’raj News Agency (MINA)
0 komentar:
Posting Komentar