Muhyiddin Hamidy memberikan nasihat pada Peresmian Grand Launching dan Kuliah Perdana Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud di Kompleks Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Selasa (19/11).
Hamidy, yang juga Pembina Utama Al-Fatah menyebutkan, adanya kerusakan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, moral, dan kepribadian akibat ulah tangan manusia.
“Kewajiban kita untuk memperbaiki hal itu melalui pengkajian dan pengamalan Al-Quran,” ujarnya di hadapan ribuan jamaah yang hadir pada acara itu.
Menurut Hamidy, yang juga Pemimpin Umum Kantor Berita Islam MINA (Mi'raj News Agency), fakta di lapangan menunjukkan ratusan juta umat Islam tidak memiliki peluang mempelajari Al-Quran.
Umat Islam di China dan di beberapa negara tertentu, menghadapi kesulitan mengkaji Al-Quran, karena situasi politik yang krang mendukung, paparnya.
“Ini antara lain yang memotivasi berdirinya lembaga Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online,” tambahnya.
Melalui pembelajaran jaringan online ini, mulai dari belajar membaca, menghafal dan menafsirkan, dapat diterima di seluruh dunia, katanya.
Menurutnya, dengan sistem online didukung jaringan serat fiber optik, maka tidak ada batasan tempat, waktu dan usia dalam mengikuti pembeajaran Al-Quran.
“Semua bisa mengikuti secara online 24 jam di internet, mulai dari yang muda sampai tua, didukung para dosen terbaik dari Timur Tengah dan dunia Islam,” tandas Muhyiddin Hamidy, yang juga Pembina Utama Pesantren Al-fatah se-Indonesia.
Selain pembelajaran online, juga tersedia pembelajaran klasikal untuk tamatan SMA atau sederajat.
Jiwa Abdullah bin Mas’ud
Ketua Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online, Drs. KH. Yakhsyallah Mansur,MA. dalam sambutannya mengatakan, pemberian nama Abdullah bin Mas’ud di lembaganya, mengingatkan pada sahabat Nabi bernama Abdullah bin Mas’ud.
Abdullah bin Mas’ud merupakan sahabat besar dari salah satu ahlu Shuffah jaman Nabi, yang terkenal dengan penguasaannya dalam ilmu Al-Quran.
“Abdullah bin Mas’ud adalah sahabat yang diminta membacakan ayat-ayat Al-Quran di hadapan Nabi Muhammad, mahir dalam memberikan fatwa, memiliki akhlak mulia, serta berbagai keutamaan lainnya,” ujar Yakhsyallah.
Harapannya, jiwa Abdullah bin Mas’ud itu dapat menyinari generasi muslim yang belajar dan mengajarkan Al-Quran.
Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengikuti pola Shuffah Rasulullah, didukung dengan teknologi informasi.
Misinya adalah membekali peserta untuk berperilaku sesuai Al-Quran dan As-Sunnah, memberikan pemahaman landasan kepemimpinan umat Islam serta memberikan bekal kemampuan dakwah Islam melalui dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada acara Grand Launching, diserahkan bantuan sejumlah Al-Quran dan terjemahan bahasa Inggris dari Ir. Farid Thalib atas nama Radio Silaturahim (RASIL) dan Medical Emergency Committee (MER-C), serta Ustadz Mohammad Syafaat bin Salim utusan dari Universitas Sutan Zainal Abidin (Unisza) Trengganu, Kuala Lumpur.
Menurut Pihak Pesantren Al-Fatah Lampung, Al-Quran dan terjemah bahasa Inggris sangat diperlukan di pesantrennya, terutama untuk para santri yang berasal dari luar Indonesia, seperti dari Italia, Uganda,Maroko dan China.
Sumber : mirajnews.com
:)
BalasHapus