"Untuk Kesatuan dan Kemenangan Ummat Islam"

Berlin, Muslim Jerman memperingati tahun kelima Hari Hijab Dunia yang jatuh pada empat September.

Hari bersejarah tersebut merupakan hari pembelaan hak kaum wanita untuk mengenakan jilbab, kebanyakn Muslim memperingatinya pada minggu pertama bulan September.

“Allah mencintai kami, Dia memberikan pada kami karunia berhijab,” kata Aliya dalam situs jejaring sosial pada Rabu (4/9). Menurut laporan Onislam yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA).

Sebuah Majelis Perlindungan Hijab yang berbasis di London pada tahun 2004 telah mengadakan protes Prancis dari melarang untuk mengenakan jilbab bagi siswa-siswa di sekolah negeri.

Kemudian pada 2009, jilbab diperingati sebagai hari internasional mengenang pembunuhan seorang wanita berjilbab asal Mesir, Marwa Al-Sherbini oleh anti-Muslim di Jerman, pada Juli 2009.

Pembunuhan tersebut terjadi di depan anaknya dan ketika suami akan menyelamatkan istrinya, ia ditembak oleh seorang polisi.

Serangkaian kejadian dari kasus memakai jilbab, hal tersebut menjadikan Muslim Jerman memperingatinya sebagai ungkapan solidaritas.

Jilbab adalah kewajiban yang disyari’atkan dalam Al-Qur’an bagi setiap wanita Muslim, untuk melindungi dirinya. Islam memandang jilbab bukan sebagai symbol tapi itu kewajiban.

“Jilbab adalah tanda zuhud saya dan saya bangga memakainya,” kata Sidrah Zahoor di akun jejaring sosialnya.

Sejak Prancis melarang jilbab pada 2004 lalu, beberapa negara Eropa mengikutinya. Hari Hijab Dunia diperingati juga oleh Jemaat Islam Pakistan.

Sumber MINA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top